Hanya Satu yang Tahu


[Puisi]
Kemana kau pergi?

Sedang persinggahan tempat bernaung para hamba ada di sini

Menjadi bekas perjuangan yang pasti terkuak banyak misteri

Lampaui banyak hal yang sangat sulit untuk dicari

Tentang roda kehidupan yang tak terhenti

Hingga suatu saat nanti Isrofil tiba dengan ash-shurnya



Dangkal pikiran menjadi keterbatasan

Untuk menjadi manusia yang tak sewenang-wenang

Dan jauh dari kesombongan terhadap Tuhan

Agar mereka semua sadar

selalu ada yang lebih utama dari yang utama

Dari gerombolan komunitas dunia

Ciptaan Tuhan penggerak alam raya



Jikalau ada sedikit hal yang kutahu

Lewat isyarat yang dihembuskan lewat angin-angin Sabtu

Hinggap darinya hasil istiqoroh yang menjelma dari waktu setelah 24 jam berlalu

Membisikkan apa yang akan terjadi

Sebelum tekad menjalankan raga

Lalu akan kubelokkan arah untuk mencari jalan yang kukira tepat

Jauh dari kegagalan yang terpampang lewat isyarat alam

Ohh..

Bukankah bak lelucon yang terjadi dalam mimpi?

Lantas apa?

Bukankah ini amanah yang mengatasnamakan hati dan pikiran?

Menjadikannya untuk berpikir tentang masa yang jauh dari pandangan

Bagai uji yang sedang dijalankan pada Adam hingga anak cucunya sekarang

Sehingga hanya ada dua pilihan yang saling bertentangan

Terlihat sangat nyata dari pola perilaku insan pada umumnya

Jika ini memang tak salah pandangan mata

Adakah (mungkin) hal lain selain surga harapan yang utama?



Sragen, 18 Desember 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Muhasabah

Contoh Teks Master of Ceremony Acara Formal