Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Potret Perwujudan Agama dalam Pertunjukan Film Indonesia

A.            Latar Belakang               Memaknai perfilman sebagai produsen yang senantiasa mengolah pesan dalam suatu simbol, gambar, peran, warna, penokohan, dan berbagai unsur lainnya. Kesatuan itulah yang akan membentuknya dalam sebuah rangkaian visual sebagai rententan kisah yang sengaja dibuat. Apalagi sebagai komunikasi massa yang dikenal ampuh, film memberikan ruang tersendiri dalam mempengaruhi pola pikir dan pendidikan manusia. Oleh karena itu, tak jarang berbagai bentuk warna yang disajikan selalu memiliki kesan yang menarik untuk dijadikan sebagai hiburan.

Biarkan Proses yang Menjawabnya

         “Aku hanya bisa mengandalkan sebagian saja kemampuanku. Karena aku tahu lisanku tak dapat bicara banyak tentang hal itu.”      Cukup lama setelah aku mengungkapkan kalimat tersebut, tuntutan dalam diriku menjadikan rasa ini selalu bergejolak untuk mengambil langkah emosiku. Aku harus mampu berbicara, mampu memberikan tanggapan terhadap orang lain dan bahkan atas apa yang aku maksud dari diriku.       Bagaimana tidak? Sebagian besar yang ku anggap sebagai kemampuanku hanyalah berkisar tentang tulis dan lukis. Semuanya

Ciptaan Indah dari Sang Maha Indah

Aku menyimpan dua buah puisi cinta yang entah siapa penciptanya. Ia selalu menuliskan banyak puisi dan aku yakin bahwa tak ada plagiat di dalamnya. Puisi-puisi itu muncul dari hati yang lembut bagaikan ungkapan rasanya dalam bingkai puisi. Sayangnya, aku hanya mengetahui panggilan akrabnya sebaga "Asa", sebelum ia tenggelam dalam puisinya sendiri. Dialog sastra itu, entah kapan akan kembali terjadi.. ~Salamku untuk secercah asa.

Menikmati Indahnya Berproses

Gambar
* Rilis pengalaman Lomba Resensi Buku Arpusda Kota Surakarta hingga mendapat Juara Harapan 2 tahun 2015. “Seperti ‘mengulang’ masa lalu dalam ketakutan. Aku kembali ‘dipaksa’ oleh waktu untuk mempertanggungjawabkan karyaku.”             Seperti yang tercantum dalam papan pengumuman di Kantor Arpusda Surakarta, namaku masuk menjadi nominator 15 besar dalam lomba Resensi Buku yang diadakannya. Begitu juga dengan dua orang nominator lain yang namanya tak asing lagi di telingaku. Uniknya, kami memiliki nomor peserta yang berurutan. Gilar Prasetio yang merupakan teman satu jurusan memiliki nomor peserta 66, aku bernomor peserta 67, serta Pak Romi Febriyanto Saputro bernomor peserta 68. Aku mengenal Pak Romi semenjak SMP ketika memberikan pembinaan lomba menulis di Arpus Semarang. Beliau juga penulis bertaraf nasional yang bekerja di Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen. Nah, dari Perpusda Sragen inilah aku mendapatkan info lomba yang di- share lewat akun facebook mili