Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Kata Mutiara Islami (Ramadhan)

*Telah dilombakan dalam Event Menulis Kata Mutiara FAM Indonesia 2014. /1/ “Di kala waktu berbuka tiba, seteguk air putih bukanlah menu yang istimewa. Namun sangatlah nikmat untuk dirasa. Saat itulah Allah mengajarkan kepada umat manusia untuk selalu bersyukur atas segala nikmat-Nya”.

Lukisan yang Mengajarkan

Gambar
*Karya ini telah tergabung dalam buku Antologi "Pengalaman Inspiratifku" dalam Event Menulis Flash True Story tahun 2014. “Terkadang kita perlu menengok keluar dari kebiasaan. Mungkin disitulah ada jalan Tuhan yang mempertemukan kita kepada keberhasilan”. Berawal ketika telapak ini memberikan tepuk tangan kepada banyak orang tentang pencapaian mereka. Ikut bersorak atas sebuah hal yang menurut kita luar biasa. Ya, disitulah saya bertanya pada diri sendiri, “Kapan orang-orang berganti memberikan sorak meriah kepada saya tentang keberhasilan yang saya ciptakan?”

Pada Akhirnya, Semua Terjadi Begitu Cepat

Ketika raga ini tersandar di antara kerumunan orang-orang dengan kesibukan mereka masing-masing, aku hanya merunduk dan pikiranku tertuju pada sebuah masa yang pernah aku lalui. Aku sangat mengingatnya.. Saat pertama kali aku harus berangkat sekolah sendiri, dimana anak-anak lain masih di antar-jemput bahkan di tunggu orang tua mereka di depan TK hingga jam sekolah usai.

Kesaksian: Jika Dia adalah Aku

Aku tak pernah tahu mengapa ia memperlakukan ini padaku. Ia melakukan sebuah hal seperti apa yang aku buat. Ia menginovasikan karya seni yang pernah aku ajarkan. Bahkan dia mampu menciptakan karya yang lebih menakjubkan dari siswa-siswiku yang secara khusus aku istimewakan. Apakah hal ini akan terjadi tanpa sebab? Sedangkan goresan penanya kini melayang ditanganku. Tertera kata-kata, ucapan terimakasih dengan bingkisan istimewa yang ia hadiahkan khusus untukku. Justru, sekarang aku sedang memikirkannya dengan sedikit rasa yang membuatku ingin mengulang kejadian yang lalu. Tentu dengan keadaan yang lebih baik “baginya”. Ya, tidak ada satu hal pun yang mampu kupikirkan. Hanya seorang dia, entah harus kusebut apa dia sekarang.

Selalu ada Seseorang di Balik Sebuah Kesuksesan

"Genggaman tangannya begitu erat. Menguatkan hatiku untuk tetap bertahan pada sebuah perjuangan." —aku dan dia Aku akan kembali menyuarakan puisi setelah beberapa tahun lamanya diri ini vakum dari dunia literasi. Dimana hanya ada keberanian untuk tampil di hadapan juri, tanpa mempedulikan siapa yang akan menjadi lawan terberatku saat itu. Hanya membutuhkan latihan untuk membiasakan diri bersuara lantang. Hingga pada akhirnya, waktu yang di tunggu-tunggu itu datang.