Potret Perwujudan Agama dalam Pertunjukan Film Indonesia



A.           Latar Belakang

              Memaknai perfilman sebagai produsen yang senantiasa mengolah pesan dalam suatu simbol, gambar, peran, warna, penokohan, dan berbagai unsur lainnya. Kesatuan itulah yang akan membentuknya dalam sebuah rangkaian visual sebagai rententan kisah yang sengaja dibuat. Apalagi sebagai komunikasi massa yang dikenal ampuh, film memberikan ruang tersendiri dalam mempengaruhi pola pikir dan pendidikan manusia. Oleh karena itu, tak jarang berbagai bentuk warna yang disajikan selalu memiliki kesan yang menarik untuk dijadikan sebagai hiburan.
              Berbagai bentuk peran menjadi dasar terbentuknya keterkaitan dengan kehidupan manusia. Di sinilah pendidikan juga telah menjadi inspirasi tersendiri dalam menampilkan tokoh. Begitu pula dengan latar belakang kebudayaan, pluralisme, sosial, bahkan keagamaan yang menjadikannya sebagai inspirasi pertunjukan film yang ada hingga saat ini.

B.            Objek Penulisan
            Objek penulisan ini adalah Film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta yang di adopsi dari novel karya Ben Sohib, Cinta Tapi Beda karya Hanung Bramantyo dan Mimpi Sejuta Dollar yang membawa kisah nyata perjuangan Merry Riana. Dari kisah yang terdapat dalam ketiga film ini, penulis mengkhususkan pada bagian perwujudan agama yang muncul dalam film-film tersebut.

C.           Representasi Perwujudan Agama
              Setelah melihat bagaimana kejadian yang muncul dalam rangkuman sebuah film, seperti halnya memahami bagaimana terwujudnya kenyataan dalam realita kehidupan manusia. Semua unsur yang membentuk sebagai bentuk perwujudan agama, memiliki keterkaitan antara hakikat dan perwujudan agama itu sendiri.
              Film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta menggambarkan bagaimana Rosyid menanggapi cintanya dengan Delia yang merupakan seseorang yang ia cintai. Namun dibalik kecintaannya itu, kedua pihak orang tuanya saling tidak menyetujuinya dikarenakan memiliki keyakinan agama yang berbeda.
              Seorang Rosyid yang merupakan keturunan Arab dan tinggal di Betawi sejak lahir, memiliki kebudayaan agama untuk selalu mengenakan baju muslim dan peci putih. Kabarnya, budaya tersebut lahir dari nenek moyangnya dahulu yang telah turun temurun dipercayai dan dilakukan oleh setiap keturunan Arab yang menetap di Indonesia. Namun pilihannya untuk memilih memanjangkan rambut keritingnya itu, membuat ia tak dapat mengenakan peci, bahkan helm. Didukung lagi dengan kebebasannya dalam mengekspresikan diri, Rosyid memilih jalannya sendiri untuk menekuni bidang seni sastra terutama puisi.
              Tak jarang kisah Rendra menjadi inspirasi yang menarik untuk Rosyid dalam membuat dan memahami pembacaan puisi di panggung. Dari kebiasaan dan perilaku Rosyid yang unik itulah tak menghalanginya untuk tetap mencintai kedua orang tuanya yang barang tentu memiliki kecintaan pula terhadap anak kandungnya sekaligus sebagai anak semata wayangnya. Sehingga kisah ini menjadi tayangan yang menarik dalam pergulatan antara cinta dan keyakinan manusia.
              Persoalan yang sama jjuga terjadi antara Cahyo dan Diana dalam film Cinta Tapi Beda. Dimana keduanya saling mencintai saat bertemu di sebuah sanggar tari yang diampu oleh tantenya Cahyo. Di situlah Diana belajar menari hingga pertemuannya dengan Cahyo menimbulkan perasaan saling nyaman diantara keduanya. Tetapi, perbedaan agamalah yang membuat mereka harus berjuang untuk mendapatkan cintanya. Namun, tetap saja kedua agama tidak memperbolehkan pernikahan beda agama.
              Lain halnya dengan “Mimpi Sejuta Dollar” dengan kisah romansa dalam sebuah perjalanan hidup yang mengisahkan perjuangan untuk menggapai cita-cita. Dimana didalamnya tidak terdapat unsur sara yang melibatkan persoalan rumit dalam perjuangan cintanya karena sebuah perbedaan. Namun dengan adanya keyakinan yang sama, akan lebih memudahkan Merry Riana dan Alfa dalam mendapatkan restu orang tua.
1.        Segi Esoteris
Banyak hal yang terdapat dalam film tentang hakikat perwujudan agama. Terlebih dalam film Cinta Tapi Beda, yang menayangkan bagaimana Diana dan Cahyo serta Rosyid dengan Delia dengan menjalani hubungannya berdua. Diantaranya;
Pertama, saat Cahyo bermaksud memberikan makanan kepada tantenya setelah melihat pertunjukan tari Diana bersama dengan timnya, ternyata Cahyo lupa tidak memberikannya. Pada saat itu Diana mengatakan “yah, mubadzir dong” lalu Cahyo kembali mengatakan, “mau?” dan Diana pun mengiyakannya. Diana mengungkapkan bahwa dirinya tidak suka menyiakan makanan. Hal ini sebagai wujud pemahaman yang diajarkan agama. Bahwa dalam agama tidak menganjurkan untuk menyia-nyiakan makanan begitu saja.
Kedua, Cahyo yang beragama Islam ternyata serumah dengan Hudson yang beragama non Islam. Realita inilah yang membuktikan bahwa manusia dalam hidup beragama juga mengajarkan sikap toleransi antar umat lainnya. Sehingga mereka dapat hidup bersama dengan rukun. Selain hal itu, manusia sebagai makhluk sosial pastilah memiliki saling ketergantungan dengan manusia lainnya. Latar belakang inilah yang mendukung terjalinnya hubungan baik mereka sebagai sahabat dan teman bersama dalam satu rumah.
Dalam penggalan kisah yang lain juga menggambarkan hal yang serupa. Ketika itu Diana sempat menceritakan kepada Cahyo tentang kondisi masyarakat yang pernah ia tinggali dahulu. Dalam cerita tersebut mengisahkan kerukunan hidup walupun dengan latar belakang agama yang berbeda-beda. Karena ditempat tersebut mayoritas penduduknya muslim, tidak menjadi sesuatu hal yang membuatnya tidak nyaman untuk melakukan ibadahnya sendiri sebagai warga non muslim. 
Ketiga, setelah menjalani hubungan dengan Diana, Cahyo sering bertemu dan kencan bersamanya. Di dalam perjalanan, Cahyo berhenti di suatu masjid untuk melaksanakan ibadah sholat. Sedangkan Diana bersedia menemani sholat diluar masjid tanpa melarang cintanya untuk menjalankan keyakinan dalam hati terhadap Tuhannya. Begitu juga dengan Cahyo yang tidak mempermasalahkan kekasihnya untuk beribadah di gereja sesuai dengan keyakinan yang dianutnya sejak kecil.
Keempat, mendengar kabar tentang hubungan anaknya, sang ayah tidak menyangka bahwa anaknya ingin menikahi seorang gadis yang jelas-jelas memiliki perbedaan keyakinan dengan keluarganya. Sehingga sang ayah merencanakan perjodohan dengan orang yang seiman. Maka dengan keputusan ayahnya, Cahyo dijodohkan dengan Arum yang dianggap lebih memiliki latar belakang agama yang cukup baik dan tentunya seiman. Hal ini juga dilakukan ibu Diana dengan Oka agar pernikahan mereka semisi dengan keyakinan agama yang dianutnya sejak dahulu. Sehingga ibu kandung Diana memutuskan untuk membawa anaknya ke kampung halamanya dengan maksud untuk memisahkan dirinya dengan Cahyo. Namun karena dua pihak orang tua mereka tidak merestuinya, lambat laun mereka harus tetap mengorbankan cintanya demi permintaan keluarganya. Walaupun begitu banyak bantahan yang ia lontarkan terhadap orang tua kandungnya sendiri.
Kelima, Diana menginginkan untuk makan ditempat warung makan yang menyediakan segala jenis masakan daging, termasuk daging babi kesukaannya. Dengan harapan agar Cahyo jjuga dapat menikmati menu yang lain dan makan bersamanya. Namun karena Cahyo tidak yakin bahwa ia akan makan dengan halal dikarenakan peralatannya yang bercampur dengan alat masak daging babi, maka secara mentah-mentah ia menolak untuk memesan makanan. Dan saat itulah Diana merasa tertekan dan marah tentang hubungan mereka yang serba terbatas karena perbedaan.
Bahkan setelahnya, Cahyo merasa sangat membenci keluarganya sebagai penghalang hubungannya dengan orang yang sangat dicintainya. Sebagai wujud pelampiasan kekesalannya, hampir saja Cahyo mencoba memakan daging babi sebagaimana yang dilakukan kekasihnya tanpa sepengetahuan siapapun. Alhasil, hampir saja niat itu mengalahkan keimanannya terhadap Allah Swt. Sehingga yang terjadi hanyalah kebingungan yang selalu menghantui pikirannya. Ia bingung dengan apa yang harus ia lakukan agar dapat mempertahankan Diana untuk dia nikahi.
2.        Segi Eksoteris
Berbicara bagaimana Islam memperagakan perannya dalam kehidupan bermasyarakat yang terjadi dalam tiga versi film, tentu banyak juga yang menjadikan perwujudan agama secara kental telah mempengaruhi perilaku manusia dalam bertindak. Termasuk segi simbolis ynag termuat dalam bagian ini akan ditemukan banyak hal yang membuktikan kandungan agama yang terangkum dalam film.
Pertama, selalu mengucap salam merupakan bagian penting yang diajarkan umat islam. Ucapan yang berbunyi ”assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” inilah yang berarti memiliki makna untuk saling mendoakan diantara umat muslim.
Bersangkutan dengan hal tersebut, dapat dibuktikan dalam dua film, yaitu Cinta Tapi Beda dan 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta. Dimana dalam kisahnya, film Cinta Tapi Beda memberikan pengaplikasian wujud agama sebagaimana Cahyo selalu mengucap salam ketika pulang ke rumah orang tuanya. Begitu juga dengan ibu Cahyo selalu mengucap salam ketika bertemu dengan tetangganya sesama muslim.
Sedangkan dalam film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta, menggambarkan perwujudan agama ketika para santri selalu menebar salam sebagai wujud kerukunan yang terjalin antar sesama muslim. Selain itu, hal ini juga telah menjadi kebiasaan dalam keluarga Rosyid yang selalu hidup dengan nuansa Islamiyah. Termasuk Rosyid yang tetap melakukan keyakinannya dengan tetap mengamalkan syariat Islam walaupun kini ia sedang berhubungan dengan orang non muslim yang dicintainya. Lebih lagi dalam film ini, setiap anak bukan hanya memberi salam maupun menjawabnya. Namun ditambah lagi dengan mencium tangan orang tuanya, yang memberikan nilai lebih dalam perilaku sopan santun terhadap orang yang lebih tua.
Kedua, ditemukan pula kebiasaan yang terjadi ketika keduanya makan bersama. Mereka saling berdoa dengan caranya masing-masing sesuai yang diajarkan dalam agama yang dianutnya. Baik dari Diana dan Delia yang keduanya memiliki cara yang sama sebagai penganut agama Khatolik. Mereka menggunakan gerakan sederhana berupa simbol yang memiliki makna tersendiri terhadap Tuhannya. Berbeda dengan Cahyo dan Rosyid yang menggunakan cara berdoa tersendiri dengan mengucapkannya didalam hati dengan maksud bahwa Allah akan memberikan berkah terhadap rezeki yang didapatkannya.
Ketiga, terdapat pula simbol yang merujuk kepada ‘tanda’ atas kepercayaan seseorang dalam menganut agamanya. Simbol itu berupa kalung berbentuk salib yang dipakai oleh umat Kristiani dan Khatolik. Sehingga sebagai makna bagi para pemeluknya, mereka selalu memakainya ‘mungkin’ dengan tujuan agar selalu ingat dengan Tuhannya.
Keempat, dalam film yang ditayangkan, ditemukan pula simbol wanita berjilbab sebagai gambaran bagi umat muslim yang dianggap ‘taat’ terhadap kewajibannya untuk menutup aurat. Sebagaimana yang tergamabar dalam tokoh Arum dan Nabila sebagai wanita yang akan dijodohkan dengan kedua tokoh utama dalam dua film ini. Mereka merupakan wanita yang dianggap taat terhadap agama dan sesuai dengan harapan kedua orang tua Rosyid dan Cahyo sebagai orang yang cukup paham terhadap agama.
Kelima,  sebagaimana teori dalam perwujudan agama, dimana pembinaan agama perlu diterapkan dalam mencapai keyakinan penuh terhadap kepercayaan agamanya. Dengan tujuan untuk memperkuat keyakinannya dalam dialog antar agama. Sehingga tanpa memandang baik buruknya agamanya maupun agama orang lain, seseorang dapat menempatkan posisinya sebagai manusia yang selalu dapat menerima argumen tanpa mengubah kepercayaannya.
Dalam Islam, pembinaan tersebut berupa kajian atau pengajian dengan sesama muslim agar selalu mendapatkan siraman ruhani yang dapat meningkatkan keimanannya terhadap Allah Swt, serta membangkitkan semangat untuk selalu ber-berfastabiqul khoirot. Hal ini akan memeberikan masukan yang positif bagi jiwanya untuk tetap meyakini satu kepercayaan terhadap Allah Swt.
Sedangkan dalam pembinaan agama Khatolik, dilakukan di gereja dengan mengungkapkan puji-pujian yang hanya ditujukan oleh Yesus sebagai Tuhan mereka. Dengan tujuan tersebut, ada pula pembinaan yang dibina oleh para pendeta dengan memberikan motivasi yang berkaitan dengan memberikan siraman ruhani agar tetap berpegang teguh dengan keyakinannya yang satu.
Keenam, seperti yang diucapkan Rosyid terhadap ibunya, ia memanggil sang ibu dengan panggilan “umi”. Sebab inilah mengatasnamakan dasar yang digunakan umat muslim untuk memanggil ibunya dengan panggilan tersebut. Nama itu diadopsi dari bahasa arab yang diterapkan oleh kebanyakan umat muslim di dunia sebagai perwujudan agama Islam.
Ketujuh, terdapat pula perintah sunatan sebagai kewajiban bagi muslim laki-laki untuk menjalankannya. Hal ini dapat dibuktikan ketika Cahyo harus pulang kampung untuk menghadiri acara sunatan adiknya. Bersamaan dengan keinginan Cahyo untuk mengenalkan Diana dengan orang tuanya, maka ia pu mengajak Diana untuk ikut pulang ke Yogyakarta.
Kedelapan, melihat dari film Mimpi Sejuta Dollar, memberikan sumbangsih terhadap perwujudan agama yang mungkin tidak diperlihatkan secra mendetail. Perayaan hari valentine misalnya, yang dirayakan oleh kebanyakan kaum Khatolik dan Kristiani dengan sekilas penggambaran saja. Dalam film tersebut tidak banyak diketahui adanya umat muslim yang terlibat dalam film. Sehingga jika dikaitkan pula dengan kebiasaan penduduk di Singapure, kebanyakan dari mereka juga memiliki pergaulan bebas sebagaimana yang digambarkan sekilas dalam film.
Dari perwujudan itulah, jika dikaitkan dengan kemajuan zaman, memang negara maju seringkali memiliki pergaulan yang bisa dikatakan ‘bebas’. Dikarenakan mereka telah tercampur dengan tradisi dan budaya barat yang sangat bepengaruh bagi pembentukan perilaku masyarakatnya.

              Setelah melihat beberapa perwujudan agama, baik dari segi esoteris maupun eksoterisnya, maka diperoleh pula perwujudan yang lain. Seperti halnya, yang dilakukan Delia saat berboncengan dengan Rosyid, ia menjaga jarak sebagai pemisah antara laki-laki dan perempuan. Meskipun dalam ceritanya, penggambaran tersebut masih kurang tepat untuk memaknai bagaimana kedua insan yang berbeda jenis harus menjaga dengan sebaik-baiknya dengan sesuatu yang belum mukhrim. Namun dalam film 3 Hati, 2 Dunia, 1 Cinta memberi arti bahwa Rosyid masih menerima Delia sebagai pemilik agama yang mungkin tidak diajarkan cara berhubungan dengan seseorang yang belum mukhrimnya, sebagaiman yang Islam ajarkan. Namun hal ini juga sebagai pembelajaran bagi Delia oleh Rosyid yang masih menerapkan pengaplikasian agamanya.
              Di samping itu, sebagai seorag muslim dalam film tersebut juga mengajarkan bagaimana cara Islam bersalaman antara laki-laki dan perempuan tanpa menyentuh. Namun tetap membawa perwujudan dalam bertingkah laku dan bersopan santun dengan sesama jenis. Maka diterapkan pula dalam suatu majlis untuk saling menjaga dengan penggunaaan hijab yang memisahkan antara laki-laki dan perempuan dalam satu tempat.
              Dari hal lain juga digambarkan tradisi sholawatan sebagai sebuah kebudayaan Islam dalam menyambut hari-hari Islam maupun acara keislaman yang lainnya. Kebiasaan ini telah menjadi tradisi Islam dan pembeda dengan agama yang lain.  
             
D.           Kesimpulan
              Dari ketiga film yang merujuk pada penggambaran perwujudan agama, maka dapat diambil kesimpulan bagaimana realisasi yang terjadi dalam kehidupan mereka. Dalam memaknainya, mungkin hal ini sangatlah miris, kerena melibatkan antara perasaan dan keyakinan yang sejati.
              Dari film-film tersebut, banyak sekali perwujudan agama yang diperoleh dari kedua film yaitu Cinta Tapi Beda dan 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta yang menjadikan perbedaan agama sebagai penghalang persatuan cinta mereka. Namun dengan keberanian dan kekuatan cintanya, mereka yakin bahwa semuanya akan dipermudah.
              Tetapi, jika dilihat dari segi esoteris dalam memaknai agama, penulis sangat sependapat dengan film karya Ben Sohib. Dimana akhir dari perjalanan cintanya, ia tetap yakin bahwa Tuhan akan mempertemukan dan mempersatukan mereka (Rosyid dan Delia) kelak jika memang berjodoh. Sehingga tanpa melawan perkataan dan kehendak orang tua, mereka menjalani kehidupannya masing-masing. Baik dari pihak Rosyid, Delia, maupun Nabila yang digambarkan dalam perseteruan tiga hati.
              Namun pada akhirnya, mereka bertiga mendapatkan jalannya masing-masing karena keyakinan dan ketaatannya terhadap agama yang lebih dicintainya. Sehingga mereka mendapatkan kebahagiaan cinta yang lebih indah dengan jodoh mereka masing-masing. Sehingga poin inilah yang semestinya dapat diambil pelajaran, bahwa muslim yang taat tidak akan mendustai agamanya dan dapat merelakan nafsu cintanya demi mendapatkan ridho Allah Swt. Karena jika kita dapat mencintai Allah, maka Allah juga akan mendekatkan mereka dengan orang-orang yang Allah cintai agamanya. Itulah sebenar-benarnya cinta.
            Mengikhlaskan sebuah cinta selain daripada Allah akan lebih mulia daripada mencintai tanpa ridho Allah Swt. Sebagaimana ungkapan, bahwa “lebih baik kita kehilangan sesuatu karena Allah, daripada kehilangan Allah karena sesuatu”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Muhasabah

Contoh Teks Master of Ceremony Acara Formal