Silaturahmi dan Qurban Bersama Mahasiswa Bidikmisi IAIN Surakarta di Masjid Baiturahman, Gumeng, Karanganyar
[Reportase]
Dari
Aisiyah, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada amalan yang
dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) qurban yang lebih dicintai oleh Allah
‘Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah, sesungguhnya pada hari kiamat ia akan
datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulu-bulunya. Dan sesungguhnya
darah tersebut akan sampai kepada Allah ‘Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah,
maka perbaguslah jiwa kalian dengannya. (HR. Ibnu Majah,
At-Tirmidzi, dan Al-Hakim)
Mahasiswa Bidikmisi Institut Agama
Islam Negeri Surakarta menggelar kegiatan Qurban Bersama di Masjid
Baiturrahman, Dusun Gumeng, Kecamatan Karanganyar. Kegiatan yang diselenggarakan
pada hari Jumat (25/9) merupakan kali pertama terlaksanannya kegiatan Qurban
Bersama yang diwakili oleh mahasiswa Bidikmisi angkatan 2014 sebagai wujud
rangkulan tangan mahasiswa terhadap masyarakat di daerah terpencil, sekaligus
turut berpartisipasi dalam perayaan Qurban tahun ini.
Takmir Masjid Baiturrahman, Suparlan
mengatakan, bahwasannya “sebagai umat Islam, pemahaman masyarakat dalam
beragama dapat dikatakan masih ‘awam’, maka inilah yang menjadi penyebab
minimnya partisipasi masyarakat terhadap perayaan Idul Qurban. Walaupun jika
dilihat dari segi ekonomi, mereka tergolong mampu dan berkecukupan”. Sehingga
hal inilah yang menjadi alasan mahasiswa bidikmisi untuk menanamkan kesadaran
berqurban di daerah tersebut. Sekaligus menjalin silaturahmi dengan masyarakat
dusun Gumeng, Karanganyar untuk lebih mengenal IAIN sebagai salah satu
perguruan tinggi negeri yang ada di Surakarta.
Menengok
daripada pendirian Masjid Baiturrahman yang berdiri tahun 1994, hingga sekarang
masih dimanfaatkan warga untuk melakukan aktivitas keislaman. Pendirian masjid
juga tidak lepas dari inisiatif warga untuk turut bergotong-royong mendirikan
masjid ini. Sehingga atas usaha masyarakat setempat, Baiturrahman mampu berdiri
dengan menggunakan dana bantuan yang turun dari para donatur. Hingga pada
akhirnya masjid ini telah resmi diwakafkan pada tahun 2009, walaupun belum
sampai pada penyempurnaan bangunan.
“Bangunan bagian masjid memang sudah
disemen, tapi bagian luar sampai sekarang masih bata. Belum ada pernyempurnaan
kembali,” ungkap Suparlan. Beliau juga memaparkan tentang keadaan masjid yang
masih dikatakan ‘kurang layak’ untuk digunakan. Hanya saja selaku takmir,
pihaknya akan berusaha memperbaiki kekurangan masjid suatu saat nanti, dengan
tetap menjalankan aktivitas keagamaan sebagai upaya pemakmuran masjid.
Sementara penyelenggaraan kegiatan
masjid masih berlangsung setiap minggu sebagai rutinitas warga dukuh Gumeng
yang beranggotakan sekitar 95 kepala keluarga. Maka untuk memperlancar kegiatan
ini, takmir dibantu dengan 2 orang pengurus masjid yang lain. Yaitu Padi dan
Suyadi yang turut andil dalam kepengurusan Masjid Baiturrahman. Sehingga
pengajian rutin masjid yang terselenggara setiap Jumat Kliwon dan Rabu Legi
dapat berjalan secara teratur.
Kembali kepada penuturan Suparlan,
bahwa penyembelihan hewan qurban akan dilaksanankan pada hari Sabtu, 26
September 2015. Hal ini dikarenakan para warga masih sibuk pada pekerjaannya,
sehingga banyak tenaga yang dikerahkan turut serta membantu pembangunan rumah.
Sedangkan harapan dari pengurus masjid
adalah untuk lebih mengutamakan penyembelihan qurban yang dilakukan
serempak, agar terasa nuansa yang berbeda dari perayaan Idul Qurban. Namun tak
bisa dikata, jika kebiasaan telah mendarah daging dalam kehidupan
masyarakatnya.
Selain
itu, harapan takmir untuk perayaan Qurban tahun depan, masyarakat memiliki
kesadaran lebih untuk berqurban sebagai sebuah kebutuhan. Beliau juga
berangan-angan kepada mahasiswa bidikmisi khususnya untuk dapat bekerjasama
kembali dalam kegiatan-kegiatan yang lain, khususnya kegiatan keagamaan.
Dari sini dapat disimpulkan, jika
tidak ada usaha takmir seperti permohonan hewan qurban ke masjid-masjid yang
telah makmur, mungkin dukuh ini tidak akan ada kegiatan penyembelihan hewan
qurban. Sehingga dari usaha Suparlan dan rekannya, beliau dapat mengadakan
penyembelihan qurban sebagai perayaan bersama umat Islam.
Seperti
yang dikatakan Jabir bin Abdullah, ia berkata; saya menyaksikan bersama
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Shalat Idul Adha di lapangan, kemudian
tatkala menyelesaikan khutbahnya beliau turun dari mimbarnya, dan beliau diberi
satu ekor domba kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
menyembelihnya, dan mengucapkan: “Bismillaahi Wallaahu Akbar, Haadza ‘Annii Wa
‘An Man Lam Yudhahhi Min Ummati” (Dengan nama Allah, Allah Maha Besar, ini
(kurban) dariku dan orang-orang yang belum berkurban dari umatku). (HR. Abu Dawud).
Komentar
Posting Komentar