Aku dan Angan

            Libur perkuliahan sudah tiba, kini saatnya bagiku untuk kembali fokus dengan tujuan awalku untuk menulis dan terus berkarya. Namun, terkadang misi ini selalu terhambat dengan rasa malas yang membuatku seolah tak ingin menuliskan apapun. Tapi biar bagaimana pun, aku harus tetap berkarya dan menggoreskan sejarah sebagai sesuatu yang kuharap dapat menginspirasi orang lain di sekelilingku. 

            Kali ini aku ingin mengejar target untuk dapat mengikuti perlombaan tingkat nasional seperti puluhan harapan yang pernah kutuliskan saat duduk di bangku kuliah semester pertama. Anganku yang sangat membara adalah mengikuti kompetisi baca puisi di Peksimida maupun Peksiminas. Entah mengapa hatiku ingin sekali turut bergabung dengan para pecinta puisi dan bersyair bersama dalam satu tempat sebagai salah seorang perwakilan daerah. Tentu membahagiakan bukan? :D
            Kali ini aku ingin menulis dengan alur yang murni. Sesuai dengan kata hatiku dan tanpa seorang pun dapat menghalangiku menuliskan impian-impianku ini. Ya, kali ini aku ingin menjadi diriku sendiri dalam menulis (mungkin biasanya merasa terbebani dan tertekan bahkan terkesan formal hehe).
            O ya, aku ingin menceritakan sesuatu. Tentang harapanku ingin ikut serta dalam ajang lomba baca puisi tersebut. Sebelumnya, berawal dari keinginanku belajar baca puisi, aku menemukan begitu banyak kata-kata tentang Peksimida dan Peksiminas. Dari situlah ku cari tahu apa itu Peksiminas. Setelah aku mengetahuinya, ternyata sebuah ajang bergengsi mahasiswa tentang perlombaan seni. Mendengar ada tangkai lomba baca puisi, siapa yang tak tertarik untuk ikut serta? Tentunya manusia semacam aku akan tertarik mendengarnya dan pasti bagaimana pun caranya akan kulakukan agar dapat mengikutinya. ^^
            Nah setelah aku berkesempatan datang ke rektorat kemahasiswaan dan melaporkan sesuatu, maka kuputuskan untuk menanyakan terkait peksiminas. Lalu dengan tanggapan yang positif mereka mendukungku dan memberikan masukan positif terhadapku. Walaupun dari pertanyaanku tadi, tak kutemukan titik terang bagaimana jalannya agar aku dapat mengikuti seleksi yang kumaksud. Mereka hanya membicarakan bahwa kampus yang ku huni sekarang merupakan instansi di bawah kemenag. Sehingga terkadang tidak mendapat undangan resmi untung mengirimkan delegasi dalam ajang lomba tersebut. Tetapi, mereka tetap akan membantuku jika sewaktu-waktu aku akan meminta pertolongan untuk pendaftaran maupun hal lain yang berhubungan dengan perlombaan itu. Ya, pada intinya mereka sangat mendukungku. ^^
            Problema yang kutemui hingga sekarang memang harus kucari pemecahannya. Dengan kata lain, aku harus terus update informasi seleksi peksimida dengan cara meminta informasi dari kampus lain. dan hal itu telah kulakukan. Bahkan kebanyakan darimereka adalah orang-orang yang tak kukenal lewat media twitter dan media sosial lainnya. Aku terus berusaha mencari tahu demi mewujudkan harapanku ini. Mumpung masih berada di taraf semester muda hehe
            Mencari tahu tentang informasi lomba, ternyata banyak mahasiswa terpilih yang patut dijadikan inspirasi untuk hidupku. Aku benar-benar melihat seseorang dengan tekad sepertiku mampu membuat dirinya dikenal tanpa harus mengatakan kepada siapapun. Terlebih lagi, ia adalah salah seorang wanita yang mengenakan jilbab besar, suka menulis dan baca puisi tentunya. Yap, dia satu tahun lebih tua di atasku dan menempuh pendidikan di Universitas Riau. Aku sangat mengaguminya ketika sedikit banyak membaca berbagai tulisan dan pengalamannya selama menemopuh hidup dengan prestasi. Bahkan yang membuatku salut adalah komitmennya yang kuat untuk tetap menjadi dirinya sendiri walaupun mungkin perbedaan ada pada dirinya. Oleh karena itu, aku berharap kepada Allah untuk dapat dipertemukan dengan kakak itu di Peksiminas XIII Aamiin J
            Cukup ya, mungkin dengan tulisan ini aku semakin dekat dengan harapan-harapanku. ^^
            Sampai jumpa di Peksiminas!! #akuakanberusaha ^^

NB: Maaf, tulisan ini no edit :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Muhasabah

Contoh Teks Master of Ceremony Acara Formal