Motivasi Menulis
*dikutip dari buku Inspiring Words for Writer karangan Mohammad Fauzil Adhim
Bismillah..
“Tak ada resep yang lebih baik
untuk menjadi penulis, kecuali dengan menulis sekarang juga!”
“Penulis yang berbakat gagal
menemukan banyak alasan untuk tidak memulai tulisannya. Sementara orang-orang
yang berbakat sukses, menemukan energi setiap kali gagal”.
“Seringkali yang membuat ujung
pena terhenti menuangkan kata adalah keinginan untuk melahirkan tulisan yang
banyak disanjung orang. Sementara yang memecah kebuntuan adalah sikap apa
adanya dalam menuturkan kebenaran”.
Sikap berpikir bagaimana memulai
tulisan, kerapkali membuat pena tidak kunjung menggoreskan kata. Banyak orang
meganggap bahwa yang sedang berkecamuk di angan-angan adalah bagian paling
menarik yang harus disimpan sebagai kejutan. Mereka akhirnya sibuk mencari
kalimat pembuka, ssehingga kejutan itu tidak pernah muncul menjadi goresan pena
yang mengesankan.
Belajarlah dari Al-Qur’an! Dan
lihatlah, berapa banyak surah yang dimulai dengan kata-kata mengejutkan.
Resep menulis yang paling baik
adalah: “Tuangkan saja”.
“Gagasan yang baik sering tidak
tersampaikan karena kita sibuk memikirkan bagaimana membuat awalan. Padahal,
awalan yang terbaik adalah cetusan gagasan itu sendiri”.
“Banyak orang menunggu mood untuk
menulis. Sementara bagi sebagian lainnya, mood untuk menulis bangkit karena
kuatnya keinginan menyampaikan ilmu dan kebenaran”.
“Para pemalas menggunakan mood
sebagai alasan untuk tidak bertindak. Para idealis bertindak mengendalikan mood
untuk menghalau kemalasan”.
Joni Ariadinata harus mengalami
lima ratus kali penolakan sebelum akhirnya menjadi sastrawan besar. Awalnya
adalah tukang becak yang biasa mangkal di Malioboro, Yogya. Tetapi tidak ada
alasan untuk gagal bagi orang-orang yang gigih seperti dia.
“Orang yang berbakat gagal
melihat masalah sebagai hambatan. Sedangkan orang sukses melihat masalah
sebagai tantangan yang membuat hidup lebih bergairah. Demikian pula dalam
menulis.”
“Andaikan dihadapkan kepadaku dua
orang penulis, maka aku akan memilih yang paling gigih. Tanpa bakat orang bisa
menjadi penulis hebat. Sementara tanpa kegigihan, seorang penulis berbakat tak
berarti apa-apa.”
Salim memiliki hasrat untuk
menikah semenjak masih SMA. Saat kuliah di Fakultas Teknik Universitas Gadjah
Mada, tekadnya semakin mantap. Ia menuangkannya dalam buku Nikmatnya Pacaran
Setelah Pernikahan terbitan Pro-U Media, buku pertama yang langsung meledak di
pasar. Salim menulis dengan bahasa yang mengalir karea ia meyakini betul apa
yang ia tulis. Ia merasakannya.
Masalah yang paling mudah kita
tulis adalah apapun yang kita yakini, kita alami dan kita rasakan.
Habbiburrahman El-Syirazi.
Novelis kita ini merampungkan Ayat-Ayat Cinta novelnya yang memukau dan
sekaligus menyentuh dengan kesabaran yang tinggi. Di sela-sela sakit karena
kecelakaan lalu lintas, begitu adiknya bertutur Kak Abik menggarap dengan tekun
novelnya sembari membentangkan peta Mesir dan kitab-kitab rujukan standar yang
berbobot. Satu kebiasaan menulis fiksi yang langka. Dan ini tidak bisa
dilakukan tanpa kesabaran.
Seandainya semua orang memiliki
kecerdasan yang sama dalam menulis, maka kesabaranlah yang akan membuat engkau
berbeda.
Anda tidak mungkin menjdi penulis
besar kalau tak pernah menerbitkan tulisan. Tulisan pertama tidak mungkin
terbit kalau Anda tak pernah mengirimkannya. Dan tidak mungkin Anda bisa
mengirimkan tlulisan pertama, kalau tidak pernah memulai menulis. Kapan saat
paling tepat untuk menulis? Hari ini.
“Tak ada hari esok jika kita
tidak memulai hari ini”.
Suatu saat
saya menulis dua artikel tentang mengajarkan membaca pada anak sejak dini ke
sebuah surat kabar terbitan Jakarta. Suatu minggu saya tunggu, belum dimuat.
Dua minggu, belum juga. Tiga minggu..., saya mendapatkan kiriman dari redaksi
berupa surat penolakan.
Putus asa?
Tidak. Saya
segera memperbaiki artikel tersebut. Terlalu dipaksakan memang, sehingga kurang
enak dicerna. Setelah diperkaya sana-sini, tulisan itu pun menjelma menjadi
buku laris saat itu: Mengajar Anak Anda Mengenal Allah Melalui Membaca. Inilah
buku pertama saya. Buku itu sekarang saya tulis ulang dalam tiga bagian.
Membuat Anak GILA Membaca adalah bagian pertama yang mendapat sambutan luas di
masyarakat.
Kalau saja
saya menganggap penolakan itu akhir dari segala-galanya, barangkali trilogi
Kupinang Engkau dengan Hamdalah yang kemudian dikemas menjadi satu jilid dalam
Kado Pernikahan untuk Istriku, tidak pernah hadir. Sekarang, buku Kupinang
Engkau dengan Hamdalah saja telah terjual lebih dari 100.000 eksemplar. Ya,
seratus ribu eksemplar!
Benarlah,
kadang yang dianggap musibah, sama sekali bukanlah musibah.
“Sometimes
accident is not accident at all.”
Kadangkala,
apa yang disebut musibah sam sekali bukanlah musibah.
“Tidak ada
penghambat menulis yang lebih besar kecuali ketakutan dinilai. Tidak ada
pengendali yang lebih baik kecuali ketakutan menebar kebatilan.”
Tuliskan kata-kata
milikmu dan rasakanlah! Ungkapkan dirimu. Dan gerakkan hati untuk memulai
menjadi penulis.
Memaknai
kata-kata mengispirasi (inspiring words) yang telah engkau tuliskan dalam
tekad. Ikatlah kata-kata itu dalam keinginan dan rencana kerja yang ingin
engkau wujudkan.
Ger the Power!
Inspiring yourself wake up your soul.
Tahukah Anda, bahwa
otak kita rata-rata mengingat
10% apa yang
kita baca,
20% apa yang
kita dengar,
30% apa yang
kita lihat
50% apa yang
kita dengar sekaligus lihat,
70% kalau kita
bicarakan dengan orang lain,
80% jika kita
mengalami,
95% jik kita
mengajarkan kepada orang lain.
Tidak ada
resep yang lebih baik untuk menjadi penulis, kecuali dengan menulis sekarang
juga. Karena itu, ambillah kertas dan menulislah sekarang juga. Apapun jadinya,
buatlah tulisan secara spontan. Kalau memang harus melompat-lompat, biarlah
melompat-lompat. Boleh jadi akan menjadi lompatan yang indah.
Tulislah
sekarang juga! Apa pun yang terlintas dalam pikiran. Jangan menoleh ke belakang
sebelum selesai satu tulisan. Jangan sibuk memperbaiki kalau tulisan belum
selesai. Revisi itu setelah tulisan jadi.
“Sesungguhnya
di antara bayan (untaian kata) adalah sihir.” (H.R. Bukhori)
Komentar
Posting Komentar