Memaknai Pekan Bahasa dan Sastra Pendidikan Bahasa Indonesia UNS 2016


"Guru: Ketika Tidak Lagi Digugu dan Ditiru, Tapi Justru Digugat dan Diburu." 

Sepenggal tema yang penuh makna dengan diusungnya salah satu permasalahan sosial yang kerap menghampiri kita. Layaknya turut menyuarakan kegelisahan, Himpunan Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra (HIMPROBSI) Pendidikan Bahasa Indonesia yang digarap dengan serangkaian acara memperingati Pekan Bahasa dan Sastra tahun 2016. 

Diusungnya tersebut bertujuan untuk mengembalikan budaya positif yang hilang. Ketua Panitia Pekan Bahasa dan Sastra, Gilang mengatakan, dengan diselenggarakannya kegiatan ini, sastra diharapkan mampu membawa perubahan dalam menciptakan budaya ke arah yang lebih baik. Begitulah kurang lebih saat sambutannya.    

Acara yang berlangsung mulai tanggal 9 Oktober sampai 22 Oktober 2016 ini, sukses menarik banyak partisipan. Buktinya, kegiatan lomba yang diselenggarakan mampu mengundang peserta baik dari daerah maupun luar daerah untuk ikut berpartisipasi. Hal inilah yang kemudian membuat Ketua HIMPROBSI Pendidikan Bahasa Indonesia bangga. Ia menyampaikan ungkapan terima kasih yang teramat sangat kepada rekan-rekan panitia pada puncak acara Seminar Nasional yang mengusung tema "Di Balik Dunia Sastra" pada Sabtu, 22 Oktober 2016 lalu. 

Tak mengherankan. Kekompakan panitia yang terlihat begitu bersemangat menjadi awal yang baik demi terselenggaranya acara. Nampak dari kesolidan yang tergambar dari berjalannya acara hingga usai. Mulai dari kirab sastra, lomba musikalisasi puisi, lomba baca puisi, dan lain-lain hingga pada acara semnas di Gedung Pusdiklat Lantai 2 Universitas Sebelas Maret Surakarta. 

Bukan hanya itu. Seminar Nasional yang mengundang Kurniawan Gunadi (penulis novel dan sastra puitik) serta Wira Nagara (suci 5 dan penulis novel Destilasi Alkana) sukses membuat peserta puas. Fasilitas yang dirasa cukup memberikan kenyamanan, pasti membutuhkan perjuangan yang besar di baliknya. Realitanya, kedua pembicara benar-benar membawa antusias peserta seminar hingga usai acara. Inspirasi yang meeka peroleh begitu lekat dengan tentang jalan kehidupannya masing-masing. Dimana keduanya sama-sama memaknai hidup dengan jalan karya. Sungguh inspiratif untuk memberikan virus positif bagi para peserta tentunya.  

Di awali dengan penampilan Javapella dari Jurusan Pendidikan Bahasa Jawa, rupanya tak kalah unik. Mereka nyaris membuat mata tak berkedip. Lagu-lagu Jawa yang diaransemen menjadi melodi yang unik, mampu membawa kepada suasanya yang asyik dan santai. Sungguh susunan acara demi acara terasa begitu teratur. Meskipun perbaikan demi perbaikan senantiasa dilakukan, namun tak lepas dengan rasa bahagia untuk segenap panitia bahwa perjalannya dalam menggarap segala persiapan, layak diapresiasi!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Muhasabah

Contoh Teks Master of Ceremony Acara Formal