Puisi, Wujud Cinta "Negeri"
Dalam
rangka Bulan Bahasa dan Sastra 2016, Balai Bahasa Jawa Tengah
menyelenggarakan Lomba Cipta Puisi Indonesia dan Jawa. Wadah ekspresi
kecintaan terhadap Jawa Tengah ini ditujukan untuk siswa, mahasiswa,
guru, dan masyarakat umum, baik yang berdomisili di Jawa Tengah maupun
luar Jawa Tengah. Lomba bertema “Aku Cinta Jawa Tengah” tersebut
bertujuan (1) membangun dan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap
Jawa Tengah sehingga rumangsa handarbeni
‘merasa memiliki’ Jawa Tengah, (2) mengasah kepekaan terhadap situasi
Jawa Tengah, (3) meningkatkan kemampuan dan mengembangkan bakat seluruh
elemen masyarakat Jawa Tengah dalam berekspresi sastra, dan (4)
membangun sikap positif dan apresiatif masyarakat terhadap Jawa Tengah
melalui karya sastra puisi.
(Sumber: www.balaibahasajateng.web.id/)
Sekarang, giliran baca puisiku ya.. *ojo kaget :D
***
[Puisi Bahasa Indonesia]
Almanak Rindu
Karya: Muthi’ah
1//
Ingin kunikmati sepiring nasi tumpang
Dengan lauk bakwan –mendoan gurih
Memecah ingatan pada rahimmu yang perih
Nyalakan tungku pada gejolak api rindu
Niscaya ilalang telah merambatkan semak
di hatiku
2//
Tiga bulan yang lalu
Setelah sebuah kereta menghantarkanku dari Stasiun Balapan
menuju tempatku menuntut ilmu
Serasa sesak mengganggu
Sebab telah kutinggalkan separuh jiwaku dikantung napasmu
Ibu, iringi langkahku
Pada rihlahku yang jemu
Karena selalu kucium gurih air susumu
Atau lelagon Lir-Ilir yang selalu kau senandungkan
Menjelang tidur malamku
O, bagaimana kuterjemahkan pilu
Jika rinduku semakin menganak Lawu
3//
Di Jakarta, setiap malam tiba
Seringkali kupunguti aksara-aksara Tuhan
Menaruhnya dalam sepincuk puisi
Saat kita saling membagi cinta di tepian Waduk Gajah Mungkur
Bermandikan tawa pada tirta Grojogan Sewu
Berkeliling Pasar Klewer sambil nyang-nyangan
Dengan penjual batik yang menanggapi dengan guyonan
Kau dan aku akan menjelma serupa wedang ronde
Mengalahkan gigil sembari menikmati nuansa senja
di Pasar Gede Harjonagoro saat liburan tiba
Kusematkan pula perihal tawa kita
Ketika dagelan menjadi tontonan pelipur lara
Ah, bagaimana bisa kudapatkan bahagia yang lebih tulus
Melebihi singgasana asal muasal janinku diramu
Bagaimana bisa kutemukan mahligai baru
Jika jiwaku telah beraromakan petrichor dari tanah kelahiranku
4//
Biarkan rindu ini menggetarkan dinding-dinding ibu kota
Yang akan menjadi alasan
untukku kembali pulang
***
[Puisi Bahasa Jawa]
Iki Opini
Dening: Muthi’ah
Kelingan ngendikanipun Bapak Pramodya
Nulis iku nyambut gawe kanggo keabadian
Mula apa sing isa tak lakoni
Gaweanku mung nulis sinambi ngopi
Nyawang plataran kang ngetokake kaendahan
Saya mlarat cahyaning ati
Para manungsa apa maneh para pemuda
Ketularan virus selfi
Tanpa mikir kuasane Sang Gusti
Kang nyiptakake kaendahan negeri
Nalika aku mung bia mirsani
Ngejawantah mring lathi
Tinularke rerasa marang puisi utawa opini
Anaku iki ora pati migunani
Mung kepingin suara lathiku
Dadi manfaat kanggo negeriku
***
Ojo diguyu yoo hahaha..
Matur Suwun sampun maos ^^
Komentar
Posting Komentar