Sajak; Asma dan Karya
Asma dalam bahasa Jawa berarti nama. Sedang karya adalah
rupa cipta. Begitulah definisi singkatnya.
Aku punya nama, kau pun juga
sama. Punya nama!
Kita dilahirkan sebagai manusia. Ciptaan
Tuhan paling mulia.
Tentu ada alasan disebalik asma,
harapan (doa) orangtua kepada anaknya.
Agar ketika hidup di dunia,
selalu menghadirkan citra sebagai insan mulia.
Baik dalam kata, rupa,
sebagaimana rasul utusan-Nya.
Begitu bertahtanya nama. Setiap panggilan
dirinya mengalirkan dedoa.
Orangtua pun bangga, jika
akhirnya sang anak mampu membawanya ke surga.
Atas asma yang tak henti mengilhami.
Hingga alam turut menyaksi kelak di akhirat nanti.
Maka berbuatlah dengan hati-hati.
Sekalipun dengan berkarya, tentu
terdapat adab dan etika.
Sebab, setiap kita adalah manusia
beragama.
Maka berkarya, pun mencipta,
buatlah sebagaimana mestinya.
Tentu dibawah keridhoan-Nya.
Tuhan adalah Pencipta segala.
Dia tiada bandingannya termasuk
kita, yang hanya bisa menghamba.
Maka seutuhnya asma dan karya akan
terasa bermakna apabila diiringi atas izin-Nya.
Sebab, sebelum kekal menjelma, sejatinya
dunia adalah fana. Dunia adalah fana!
Berkaryalah dengan senantiasa
menyebut Asma-Nya.
Pada pelataran fana, 22 Januari 2017.
*Jika tulisan dan segala ciptaan akan mewujud keabadian, maka ciptakan keabadiaan yang membawa pada kebaikan. Sebab, ciptaan tanpa kemanfaatan adalah kesia-siaan. Sedangkan keabadian tanpa kemanfaatan berarti kosong.
Komentar
Posting Komentar