Makrab Bidikmisi 2018: Berprestasi dan Berbudi
Penghujung Desember, tepatnya tanggal dua belas, tahun 2018,
saya membersamai adik-adik Bidikmisi angkatan 2018. Forum Mahasiswa Bidikmisi
(Formasi) menyelenggarakan kegiatan ini sebagai wujud pengakraban antar anggota
Bidikmisi khususnya bagi anggota baru bertajuk "Menggapai Prestasi Bersama
Formasi". Di sini, saya berlima dengan Mas Nafi’ (angkatan 2013), Deri
(teman seangkatan), Eko (angkatan 2015), Fauzi (angkatan 2015) yang semuanya
merupakan ‘pahlawan’ bagi berdirinya Formasi di IAIN Surakarta.
Saya mengisi tentang bagaimana meraih prestasi (meskipun
kadang saya berpikir, masih banyak pencapaian saya yang belum terwujudkan),
memanfaatkan momentum selama menjadi mahasiswa, termasuk mengasah potensi diri.
Dari sini, saya seolah melihat kembali ke belakang saat masih mahasiswa baru. Ambisi
untuk menjadi yang terbaik, mendapatkan banyak penghargaan, hingga harapan yang
saya simpan sendiri selalu menjadi motivasi bagi saya untuk terus berkarya. Sama
dengan adik-adik yang berjumlah lebih dari seratus orang bersiap mengembangkan
dirinya dengan dana yang telah diamanahkan negara berupa Bidikmisi.
Berulang kali saya berbicara, saat itu pula saya semakin
merasa bahwa keinginan manusia untuk terus maju kian tumbuh dan berkembang. Diskusi
semacam ini memang sangat diperlukan untuk saling berbagi dan memberikan energy
positif antar angkatan untuk saling mengenal dan memberikan dorongan baik.
Sama halnya dengan empat rekan saya yang lain. Kebetulan laki-laki
semua. Mas Nafi, sebagai ketua umum Formasi periode pertama sangat bersemangat
mengajak adik-adiknya untuk terus bangkit dalam mempertahankan nama baik
Formasi. Dua kesempatan, saya satu panggun dengan beliau. Seorang inspirator
yang selalu memberikan motivasinya hampir di tiap acara pergantian pengurus dan
hadirnya anggota baru Formasi.
Sedangkan Eko dan Fauzi, adalah adik tingkat saya tepat satu
angkatan di bawah saya, mereka sangat aktif dalam memajukan program Formasi,
membantu andil untuk senantiasa ada bagi kalangsungan Formasi. Saya salut
dengan mereka. Dalam kondisi yang mungkin bisa dibilang repot dan sibuk dengan
kegiatan masing-masing, mereka salah satu orang yang saya kenal cukup
berpengaruh dalam tegaknya Formasi sejauh ini.
Satu lagi, Deri Prasetyo. Saya cukup mengenalnya sebab ia
satu angkatan dengan saya. Nilainya selalu bagus, saya rasa. Dalam momentum
pengakraban ini, pemikiannya yang cerdas membuat adk-adik cukup antusias
mendengarkan dirinya melisankan apa saja. Apresiasi deh buat teman saya yang
satu ini.
Di akhir acara, kami sempat berbincang dan tanya jawab
dengan adik-adik angkatan baru. Untuk menjadi generasi yang tentu lebih baik ke
depannya, mereka memiliki semangat yang kuat. Sebab, sudah semestinya untuk
terus belajar dan berkarya sebagai wujud syukur telah diberikan kemudahan oleh
Allah berupa beasiswa empat tahun semasa kuliah. Tentu, ini sangat membantu.
Selanjutnya, saya berharap adik-adik Formasi akan lebih giat
dalam menjalankan aksinya sebagai insan yang cerdas dan berbudi luhur. Apapun
yang terjadi dan kecewa yang sempat dialami biarlah menadi pelajaran untuk kita
agar terus bersabar menjadi manusia yang terus menebar kebaikan. Sampai jumpa!
Komentar
Posting Komentar