Aku tak pernah tahu mengapa ia memperlakukan ini padaku. Ia melakukan sebuah hal seperti apa yang aku buat. Ia menginovasikan karya seni yang pernah aku ajarkan. Bahkan dia mampu menciptakan karya yang lebih menakjubkan dari siswa-siswiku yang secara khusus aku istimewakan. Apakah hal ini akan terjadi tanpa sebab? Sedangkan goresan penanya kini melayang ditanganku. Tertera kata-kata, ucapan terimakasih dengan bingkisan istimewa yang ia hadiahkan khusus untukku. Justru, sekarang aku sedang memikirkannya dengan sedikit rasa yang membuatku ingin mengulang kejadian yang lalu. Tentu dengan keadaan yang lebih baik “baginya”. Ya, tidak ada satu hal pun yang mampu kupikirkan. Hanya seorang dia, entah harus kusebut apa dia sekarang.